Lelaki muda ini dikenal keras dan tegas dalam bersikap terhadap apa yang dirasakannya menyalahi aturan-aturan
yang berlaku dalam sopan santun maupun politik praktis di lapangan.
Sampai-sampai ia pun berani menegur Megawati Soekarnoputri pada tahun
2001, dan mengatakan bahwa sang ibu tidak akan mungkin
terpilih kedua kalinya bila tidak juga memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya.Ia kritik demikian karena kecintaannya kepada sang ibu
yang menjadi presiden saat itu sesudah menggantikan posisi Gus Dur yang
dijatuhkan oleh legislatif dalam Sidang Paripurna MPR.
Menurut Zulfi,
bangsa ini terpuruk karena meninggalkan 3 hal utama. Yang pertama,
akidah dalam menjalankan hukum Negara kurang dilaksanakan dengan baik,
sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam penyelenggaraan
negara. Pancasila dan UUD 1945 hanya disimpan dalam laci birokrasi
tanpa diterapkan dalam kebijakan sehari-hari dan dijadikan cermin
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, hablumminannas dan
hablumminallah kadang lebih ditonjolkan dalam seremonial-serimonial
belaka. Akibatnya, bangsa ini terbiasa berhabituasi dalam wajah-wajah
hipokrit dan tidak mau jujur terhadap keunggulan dan kelemahannya. Ketiga,
akhlakul kharimah kurang dilaksanakan dalam kehidupan sosial. Padahal,
biila semua itu dijalankan dengan baik, maka niscaya akan menjadi insan
khamil dengan melalui iqro (membaca) terhadap semua yang diajarkan
melalui alam raya ini. Pesan-pesan Allah sangat jelas
disampaikan melalui seluruh kejadian yang ada.Lihatlah bencana alam
silih berganti sejak 2004 hingga kini dan demikian pula bencana sosial
yang terjadi dan mayoritas diderita oleh kaum dhuafa. Sampai sejauh
mana kita peduli?
Menurut Zulfi, kejadian yang menggerakkan kemarahan bangsa ini terhadap Malaysia juga hendaknya menjadi pelajaran yang
penting. Mengapa bangsa ini seakan dianggap remeh oleh bangsa asing
karena kelemahan para pemimpinnya dalam menyejahterakan rakyatnya? Ayo,
kita rapatkan barisan membela Indonesia dengan segala cara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar