Jumat, 18 Januari 2013

YAMAHA DT 80 SUSAH BUAT HARIAN

Sejarah yang beredar tentang café racer, adalah modif bergaya balap yang kerap dipakai hangout dari cafe satu ke cafe lain. Agak beda dengan Yamaha DT bikinan Hantu Laut (HL) ini.

Bukan buat bersosialita atau gaul di cafe, tapi malah diajak ke pasar. “Memang, bukan untuk bejek gas alias balap. Tapi untuk pergi ke pasar,” tegas Dony Permana, owner HL.

Begitunya pasar yang dituju bukan pasar tempat jual sayuran, daging dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Itu mah tempat belanja ibu-ibu! Ha...ha...ha.

“Pasar yang dimaksud, toko yang sediakan variasi kebutuhan bengkel,” seru Dony Batak sapaan builder ini. Batak kok pasih bahasa Sunda ya. Weww...
Pemilihan warna hijau doff untuk membalut body yang dibuat dari pelat besi 0,8 mm, bukan tanpa alasan. Bila dilihat, nuansa cat ini mengarah ke kendaraan militer yang digunakan para pejuang di medan perang. “Kalau ke pasar, itu juga sebagian dari perjuangan mencari sebongkah berlian kan,” canda Dony.

Basic Yamaha DT berkapasitas engine 80 cc dipilih, karena enggak mungkin ke pasar kebut-kebutan. Jadi dipilihlah motor ber-cc kecil. Lah kalau belanja, barang bawaannya simpen di mana? Boncengan aja susah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar