Senin, 21 Januari 2013

KOMUNITAS 80an

Komunitas 80-an Jogja

SEBAGIAN orang, tentu masih ingat bagaimana dulu begitu ngetopnya acara Aneka Ria Safari, Album Minggu Ini, Ria Jenaka, Film Chips, The A Team, Gemar Menggambar bersama Pak Tino Sidin, acara Cerdas Cermat, acara Klompencapir, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), permen Chocorico, Catatan Si Boy, Lupus, serial Aku Cinta Indonesia, serial Losmen, grup vokal Duran Duran, New Kids on the Block, lagu Suzanna, lagu Madu dan Racun, breakdance, sepatu Warriors dan sebagainya. Mereka yang ingat pastilah mereka yang mengalami masa remaja di era 80-an.
    Lantas di manakah mereka sekarang? Sudahkah mereka berubah menjadi uzur dan tak lagi menikmati gemerlapnya lampu disko atau melengkingnya suara vokalis dengan kostum penuh rantai?
    Jawabnya tentu tidak. Mereka masih ada. Bahkan mereka membentuk komunitas yang di Jogja mereka namakan Komunitas 80-an Jogja.
    Komunitas itu dibentuk atas dasar pemikiran munculnya sinergi yang ditimbulkan oleh berkumpulnya orang-orang yang secara umum sudah mapan secara kedudukan maupun perekonomian. Logikanya, orang-orang yang pernah menikmati masa remaja di era 80-an, saat ini kedudukan mereka tentu sudah establish. Dengan semakin banyaknya anggota komunitas, mereka punya kemampuan untuk berbuat nyata dan bermanfaat seperti donor darah, penggalangan dana bagi kemanusiaan dan sebagainya.
    Siapa pun boleh bergabung dengan Komunitas 80-an ini. Tidak ada batasan usia. Hanya saja, jika terlalu muda dan tidak pernah mengalami era 80-an, sangat besar kemungkinan tidak nyambung dengan bahan obrolan dan pembicaraananggota komunitas lainnya yang relatih lebih tua.
    Untuk bergabung dengan komunitas ini juga tidak diperlukan syarat-syarat khusus. Tidak perlu memiliki barang atau memorabilia tertentu, semacam mobil atau motor. Sebab yang mengikat adalah sekadar nostalgia masa lalu era 80-an.
    Ide pembentukan ini sendiri sebenarnya sudah lama. Sudah sejak 2005 para founding father di Jakarta secara brilian telah menggagas & mewujudkannya. Dimulai dari peluncuran website http://lapanpuluhan.blogspot.com, kemudian disusul milisnya pada Januari 2006, yang terbukti sukses di kemudian hari.
    Dalam perkembangannya anggota komunitas 80-an di Jogja merasakan perlunya membentuk komunitas tersendiri, karena mereka mengalamai kesulitan untuk berkomunikasi secara intens dan nyambung dengan rekan-rekan 80-an dari Jogja yang notabene secara geografis dekat. Mereka yang ada di Jogja merasakan pentingnya untuk bersosialisasi secara nyata, bukan hanya lewat website dan milis saja.
    Oleh karena itulah, atas seijin founder komunitas 80-an Jakarta akhirnya diputuskan membangun Komunitas 80-an Jogja, dengan maksud agar lebih mempermudah silaturahmi.
    Misi atau tagline dari komunitas 80-an Jogja adalah Silaturahmi Menyambung Rejeki. Komunitas ini adalah komunitas non partisan yang tidak berafiliasi terhadap suatu aliran apa pun, bersifat universal dan terbuka untuk umum, di mana kebersamaan terbangun diawali oleh kenangan 80-an yang pernah dialami bersama-sama. Dalam perjalanannya nanti Komunitas 80-an Jogja diharapkan dapat mempunyai peran atau kontribusi yang signifikan bagi masyarakat khususnya di Jogja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar