Komunitas 80-an Jogja
SEBAGIAN
orang, tentu masih ingat bagaimana dulu begitu ngetopnya acara Aneka
Ria Safari, Album Minggu Ini, Ria Jenaka, Film Chips, The A Team, Gemar
Menggambar bersama Pak Tino Sidin, acara Cerdas Cermat, acara
Klompencapir, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), permen Chocorico, Catatan
Si Boy, Lupus, serial Aku Cinta Indonesia, serial Losmen, grup vokal
Duran Duran, New Kids on the Block, lagu Suzanna, lagu Madu dan Racun,
breakdance, sepatu Warriors dan sebagainya. Mereka yang ingat pastilah
mereka yang mengalami masa remaja di era 80-an.
Lantas di manakah
mereka sekarang? Sudahkah mereka berubah menjadi uzur dan tak lagi
menikmati gemerlapnya lampu disko atau melengkingnya suara vokalis
dengan kostum penuh rantai?
Jawabnya tentu tidak. Mereka masih
ada. Bahkan mereka membentuk komunitas yang di Jogja mereka namakan
Komunitas 80-an Jogja.
Komunitas itu dibentuk atas dasar
pemikiran munculnya sinergi yang ditimbulkan oleh berkumpulnya
orang-orang yang secara umum sudah mapan secara kedudukan maupun
perekonomian. Logikanya, orang-orang yang pernah menikmati masa remaja
di era 80-an, saat ini kedudukan mereka tentu sudah establish. Dengan
semakin banyaknya anggota komunitas, mereka punya kemampuan untuk
berbuat nyata dan bermanfaat seperti donor darah, penggalangan dana bagi
kemanusiaan dan sebagainya.
Siapa pun boleh bergabung dengan
Komunitas 80-an ini. Tidak ada batasan usia. Hanya saja, jika terlalu
muda dan tidak pernah mengalami era 80-an, sangat besar kemungkinan
tidak nyambung dengan bahan obrolan dan pembicaraananggota komunitas
lainnya yang relatih lebih tua.
Untuk bergabung dengan komunitas ini juga tidak diperlukan
syarat-syarat khusus. Tidak perlu memiliki barang atau memorabilia
tertentu, semacam mobil atau motor. Sebab yang mengikat adalah sekadar
nostalgia masa lalu era 80-an.
Ide pembentukan ini sendiri
sebenarnya sudah lama. Sudah sejak 2005 para founding father di Jakarta
secara brilian telah menggagas & mewujudkannya. Dimulai dari
peluncuran website http://lapanpuluhan.blogspot.com, kemudian disusul
milisnya pada Januari 2006, yang terbukti sukses di kemudian hari.
Dalam perkembangannya anggota komunitas 80-an di Jogja merasakan
perlunya membentuk komunitas tersendiri, karena mereka mengalamai
kesulitan untuk berkomunikasi secara intens dan nyambung dengan
rekan-rekan 80-an dari Jogja yang notabene secara geografis dekat.
Mereka yang ada di Jogja merasakan pentingnya untuk bersosialisasi
secara nyata, bukan hanya lewat website dan milis saja.
Oleh
karena itulah, atas seijin founder komunitas 80-an Jakarta akhirnya
diputuskan membangun Komunitas 80-an Jogja, dengan maksud agar lebih
mempermudah silaturahmi.
Misi atau tagline dari komunitas 80-an
Jogja adalah Silaturahmi Menyambung Rejeki. Komunitas ini adalah
komunitas non partisan yang tidak berafiliasi terhadap suatu aliran apa
pun, bersifat universal dan terbuka untuk umum, di mana kebersamaan
terbangun diawali oleh kenangan 80-an yang pernah dialami bersama-sama.
Dalam perjalanannya nanti Komunitas 80-an Jogja diharapkan dapat
mempunyai peran atau kontribusi yang signifikan bagi masyarakat
khususnya di Jogja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar