Pola makan untuk seorang atlet dapat dipenuhi
dengan 3 kali makan (pagi, siang dan malam) dan
memperhatikan penambahan jenis makanan tertentu
untuk memberikan tenaga pada saat latihan dan
pertandingan. Namun demikian, pola makan atlet
sepakbola pada responden ini belum memperhatikan
kualitas makanan yang harus dipilih. Keadaan ini
sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia saja,
beberapa studi di Eropa juga menunjukkan bahwa
kejadian pola makan yang salah disebabkan
mengadopsi teknik ajaib dalam rangka untuk
mengontrol berat badan ideal mereka sehingga
banyak atlet yang tidak mencapai angka kecukupan
yang dianjurkan.
Selain itu, dapat pula disebabkan
karena kurangnya pengetahuan untuk memilih
makanan yang cocok dan adanya kesalahan konsep
tentang peranan zat gizi spesifik untuk menunjang
stamina olahraga.
7
Untuk itu, perlu pengembangan
intervensi gizi dan pendidikan untuk mencapai
asupan gizi yang optimum, tidak hanya untuk
menjaga penampilan saat bertanding dan latihan,
tetapi juga untuk memperbaiki status kesehatan
dalam jangka waktu yang lama
8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar