Sebenarnya ini bukan suatu alasan kenapa saya menulis ini,tetapi ini sudah menjadi keharusan saya membuat informasi tentang band yang bernama LISTEN OF DISNEY. Band yang berasal dari kota Purbalingga ini berdiri pada bulan juli 2012, dan terdiri dari empat personil yang mempunyai karakter yang sama.Pada musik mereka yg bergenre PopPunk tersebut,mereka menambahkan sentuhan synth pada lagu,dan mereka menyebutnya dngan Harmonic PopPunk.Di dalam personil terdiri dari Hafid pada guitar vokal, Miko pada bass, Oday pada synth vocal. Dan mereka membuat singgel pertama yang berjudul KATA PERTAMA.
Gaya Hidup
Kamis, 31 Oktober 2013
Senin, 21 Januari 2013
KOMUNITAS BLUES DI SEMARANG
Do you know what blues is? Menurut
Wikipedia Blues adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan
genre musik yang diciptakan terutama dalam Afrika-Amerika masyarakat di
Deep South Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dari spirituil , lagu
kerja , hollers lapangan , teriakan, dan narasi sederhana berirama
balada.
Genre blues didasarkan pada bentuk blues
tetapi memiliki karakteristik lain seperti lirik tertentu, garis bass
dan instrumen. Well, itu sedikit perkenalan singkat tentang Blues.
Ingat, blues musik lho ya, bukan baju blues. hehehe.
Ada beberapa komunitas Blues di
Indonesia, di Jakarta, Bandung, Jogja dan Semarang juga ada lho… Sudah
kenal belum nih? Kalo belum yuk kita kenalan sama Semarang Blues
Community. Penasaran kan? Cekidot, simak hasil wawancara dengan salah
satu the bluesnya Semarang Blues Community, yaitu mas Ronald.
Ternyata Semarang Blues Community sudah
ada sejak lama. Begitulah menurut penuturan mas Ronald. Dan pada tanggal
14 Juli 2010 komunitas ini mengalami renkarnasi. Bulan juli tahun ini
Semarang Blues Community berusia dua tahun. Berbicara reinkarnasi.
Reinkarnasi seperti apa sih yang terjadi di Semarang Blues Community
ini? Yang pertama, jelas mereka mempresentasikan blues. Karena komunitas
musik ini bergenre Blues. Bukan blues clues lho ya… hehehe.
Lanjut ke renkarnasi Semarang Blues
Community. Setelah mempresentasikan blues, selanjutnya karena blue
merupakan akar musik, dan mereka mewadahi musisi, penikmat musik dan
orang-orang yang interest dengan musik blues yang berada di kota
semarang dan sekitarnya.
Semarang Blues Community punya event
reguler dua kali seminggu setiap jum’at dan sabtu. Jum’at di hotel Dafam
pukul 20.00-23.00 dan sabtu di Cafe Ufo pada jam yang sama. Jadi mereka
perform saat Jaming Session, saatnya unjuk gigi. Katakanlah demikian.
Untuk jumlah member, menurut data statistik facebook Semarang Blues
Community sudah mencapai 500 orang. Dan ada 50 orang yang masuk kategori
aktif
KOMUNITAS MOBIL SALATIGA
Anak-anak muda kota Semarang pastinya tidak tertingal dalam hal berkreatifitas dengan anak muda kota-kota besar lainnya,seperti halnya kota Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota besar lainnya.Dengan kreatifitasnya mereka membentuk suatu komunitas baru untuk para pecinta mobil dikota mereka, hanya saja komunitas ini memang dikhususkan bagi para penggemar mobil yang tahun produksinya sebelum tahun 1986 keatas, yang kemudian komunitas ini mereka namakan RETROCAR SEMARANG.
Meminjam kalimat mereka melalui facebook-nya:
“(Berawal dari bertemu di dunia maya dilanjutkan dengan kopi darat di Jl. Pahlawan.
Bertujuan untuk saling mengenal para pengguna mobil retro siapa saja, apapun mereknya tanpa dibatasi tetek bengek aturan2 mengikat. Selama tidak mengandung SARA, kekerasan dan saling menyakiti hati… (hayah)
siapa tau kalo ada masalah mogok di jalan bisa saling tolong menolong… he he he)”
Memang benar adanya bahwa komunitas yang mereka bentuk ini memang berawal dari pertemanan melalui situs jejaring sosial facebook.Komunitas yang sudah berjalan selama kurang lebih 3 tahun ini bahkan sudah mampu menjaring anggota komunitasnya dari berbagai kalangan yang jumlah totalnya hampir mendekati 1ooo orang anggota.Banyak sekali kegiatan-kegiatan positif mereka yang pastinya tidak hanya nongkrong-nongkrong saja dan jika ternyata memang ingin mengenal lebih jauh tentang mereka dan ingin berbagi informasi mengenai bengkel-bengkel rujukan untuk mobil-mobil tersebut, merekapun akan sangat senang membantu untuk saling berbagi.
Untuk menemui komunitas ini tidaklah sulit, cobalah anda sesekali jalan-jalan sore dihari minggu diseputar Jl.Pahlawan kota Semarang, atau pada hari kamis malam di Jl. Pemuda kota Semarang, tepatnya didepan DP mall, maka anda pasti akan bertemu dengan komunitas yang unik ini.
BASECAMP KOMUNITAS
Nah, ngomong-ngomong tentang basecamp, ada satu basecamp yang unik yaitu 'Oemah Kondang', yaitu tempat ngumpulnya para anggota Komunitas Camfroger Semarang (KCS).
Oemah Kondang sendiri sebenarnya merupakan sebuah cafe yang dimiliki oleh tiga orang pemilik, salah satunya adalah Kenteks, ia merupakan anggota Komunitas Camfroger Semarang.
Kenteks 'merelakan' cafenya ditempati para camfroger untuk bisa kumpul bareng dan saling sharing. "Saya memang sengaja menjadikan cafe ini sebagai tempat basecamp, supaya KCS bisa memiliki tempat untuk berkumpul yang nyaman dan asyik," ujar Kenteks.
TAHU PONG SEMARANG
ES CONG LIK DAN TAHU PONG
Saking banyaknya menu makanan yang ada di tempat ini, akhirnya saya bertanya, menu apakah yang paling khas? Beberapa pengunjung langsung menyarankan saya untuk mencoba es cong lik, yaitu es yang sangat melegenda di Semarang. Es ini sudah ada sejak tahun 1944. Proses pembuatan es putar ini cukup unik, adonan santan kelapa dimasukkan ke tabung yang terbuat dari logam dan kemudian direndam di dalam ember yang diisi penuh pecahan es batu dan garam.Kemudian tabung diputar-putar hingga santan tadi membeku menjadi es yang rasanya sangat gurih.
Es cong lik ini disajikan dalam mangkuk kecil pilihan aneka rasa seperti, durian, kelapa muda, kopyor, cokelat, leci, sirsak, sawo, alpukat, kacang hijau dan masih banyak lagi. Topingnya pun bermacam-macam, kita bisa minta serutan kelapa muda, roti tawar, jeli maupun pacar cina merah. Yang istimewa dari es puter ini, selain sangat terasa buahnya, aromanya pun sangat wangi dan butiran esnya lembut membelai lidah. Harganya pun cukup murah, untuk satu mangkuk hanya membayar Rp 8000.
Nama es krim cong lik konon berawal lantaran si pembuat es ini sudah berjualan es puter ini sejak belia pada zaman penjajahan Belanda. Saat itu ia berjualan es krim dengan menggunakan gerobak dorong sehingga muncullah sebutan dari pembelinya yaitu “cong lik” dalam bahasa Jawa berarti “kacung cilik”. Es ini terkenal karena tidak memakai bahan pengawet dan pewarna buatan. Tak heran bila es putar ini hanya bertahan dalam waktu dua jam. Itu pula sebabnya banyak pengunjung yang memilih untuk menikmati es ini di tempat.
Pilihan lainnya adalah tahu pong. Makanan ini merupakan makanan hasil akulturasi budaya Cina dan Jawa. Kuliner dengan bahan dasar utama tahu goreng ini mulai dikenal di Semarang sejak tahun 1930-an. Nama tahu pong berasal dari kata ‘’kopong’’ atau kosong. Tahu yang digunakan untuk membuat hidangan tahu pong memang merupakan tahu yang kosong alias tidak ada isinya. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa nama pong berasal dari kata ‘phong’ yang dalam bahasa Hokkian Selatan, salah satu bahasa Cina yang artinyai “mengembung”.
Penyajiannya pun sangat menggugah selera. Setelah tahu digoreng lalu disiram dengan sambal petis dan acar lobak. Anda yang suka pedas bisa menambahkan cabai yang telah diulek ke dalam petis yang telah dicairkan. Kemudian makanlah tahu bersama dengan sambal tersebut, sensasi gurih, asin, dan manis segera terasa di mulut. Jangan lupa tambahkan acar lobak yang asam dan segar sebagai penyeimbang rasa. Untuk bisa menikmati satu porsi tahu pong Anda harus merogoh kocek Rp10.000 sampai Rp20.000.
Makanan lainnya yang tak kalah menarik adalah nasi ayam bercita rasa asin. Menu ini biasanya disandingkan dengan telur bacem, sambal goreng jipan, tahu bacem, dan kuah santan bumbu opor. Nasi ayam ini disajikan dengan daun pisang yang dibentuk seperti pincuk (lilitan). Sendoknya pun hanya berupa daun pisang yang dilipat sebagai pengganti sendok logam dan sendok plastik.
Pilihan lain untuk makanan ringan bisa mencoba serabi. Tapi tunggu dulu. serabi di sini lain dari yang lainnya. Namanya serabi kuah khas Kalicari. Serabi ini bentuknya lebih kecil dari biasanya, kira-kira sebesar tutup gelas. Penyajiannya disandingkan dengan bubur sumsum, candil, dan klepon. Setelah itu disiram dengan kuah santan dan kinca (karamel gula merah). Anda juga bisa menikmati serabi saja tanpa campuran menu pendamping tadi. Harganya cukup murah, satu porsi Rp5.000.
Selain serabi, makanan ringan di sini yang patut Anda coba adalah pisang planet. Makanan ini sudah ada sejak tahun 1960. “Plenet” berasal dari bahasa Semarang yang artinya menekan atau memipihkan. Jajanan ini dulu dijual di gerobak-gerobak dorong yang mangkal di sepangjang jalan Gajah Mada pada sore hari. Cara penyajiannya cukup unik. Pertama-tama pisan dibakar di atas arang dengan bara api kecil.
Setelah pisang layu, sedikit gosong dan berwarna kehitaman barulah diangkat dan ditaruh di atas wadah. Kemudian ditekan-tekan dengan papan kecil hingga nyaris pipih.Setelah pisang pipih barulah si penjual mengolesi seluruh permukaannya dengan margarin. Untuk isi, ditawarkan tiga pilihan yaitu cokelat meses, gula bubuk, atau selai nenas buatan. Setelah dioles barulah ditangkup dengan sepotong pisang pipih sehingga mirip setangkup roti tawar. Rasanya enak sekali!
Saking banyaknya menu makanan yang ada di tempat ini, akhirnya saya bertanya, menu apakah yang paling khas? Beberapa pengunjung langsung menyarankan saya untuk mencoba es cong lik, yaitu es yang sangat melegenda di Semarang. Es ini sudah ada sejak tahun 1944. Proses pembuatan es putar ini cukup unik, adonan santan kelapa dimasukkan ke tabung yang terbuat dari logam dan kemudian direndam di dalam ember yang diisi penuh pecahan es batu dan garam.Kemudian tabung diputar-putar hingga santan tadi membeku menjadi es yang rasanya sangat gurih.
Es cong lik ini disajikan dalam mangkuk kecil pilihan aneka rasa seperti, durian, kelapa muda, kopyor, cokelat, leci, sirsak, sawo, alpukat, kacang hijau dan masih banyak lagi. Topingnya pun bermacam-macam, kita bisa minta serutan kelapa muda, roti tawar, jeli maupun pacar cina merah. Yang istimewa dari es puter ini, selain sangat terasa buahnya, aromanya pun sangat wangi dan butiran esnya lembut membelai lidah. Harganya pun cukup murah, untuk satu mangkuk hanya membayar Rp 8000.
Nama es krim cong lik konon berawal lantaran si pembuat es ini sudah berjualan es puter ini sejak belia pada zaman penjajahan Belanda. Saat itu ia berjualan es krim dengan menggunakan gerobak dorong sehingga muncullah sebutan dari pembelinya yaitu “cong lik” dalam bahasa Jawa berarti “kacung cilik”. Es ini terkenal karena tidak memakai bahan pengawet dan pewarna buatan. Tak heran bila es putar ini hanya bertahan dalam waktu dua jam. Itu pula sebabnya banyak pengunjung yang memilih untuk menikmati es ini di tempat.
Pilihan lainnya adalah tahu pong. Makanan ini merupakan makanan hasil akulturasi budaya Cina dan Jawa. Kuliner dengan bahan dasar utama tahu goreng ini mulai dikenal di Semarang sejak tahun 1930-an. Nama tahu pong berasal dari kata ‘’kopong’’ atau kosong. Tahu yang digunakan untuk membuat hidangan tahu pong memang merupakan tahu yang kosong alias tidak ada isinya. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa nama pong berasal dari kata ‘phong’ yang dalam bahasa Hokkian Selatan, salah satu bahasa Cina yang artinyai “mengembung”.
Penyajiannya pun sangat menggugah selera. Setelah tahu digoreng lalu disiram dengan sambal petis dan acar lobak. Anda yang suka pedas bisa menambahkan cabai yang telah diulek ke dalam petis yang telah dicairkan. Kemudian makanlah tahu bersama dengan sambal tersebut, sensasi gurih, asin, dan manis segera terasa di mulut. Jangan lupa tambahkan acar lobak yang asam dan segar sebagai penyeimbang rasa. Untuk bisa menikmati satu porsi tahu pong Anda harus merogoh kocek Rp10.000 sampai Rp20.000.
Makanan lainnya yang tak kalah menarik adalah nasi ayam bercita rasa asin. Menu ini biasanya disandingkan dengan telur bacem, sambal goreng jipan, tahu bacem, dan kuah santan bumbu opor. Nasi ayam ini disajikan dengan daun pisang yang dibentuk seperti pincuk (lilitan). Sendoknya pun hanya berupa daun pisang yang dilipat sebagai pengganti sendok logam dan sendok plastik.
Pilihan lain untuk makanan ringan bisa mencoba serabi. Tapi tunggu dulu. serabi di sini lain dari yang lainnya. Namanya serabi kuah khas Kalicari. Serabi ini bentuknya lebih kecil dari biasanya, kira-kira sebesar tutup gelas. Penyajiannya disandingkan dengan bubur sumsum, candil, dan klepon. Setelah itu disiram dengan kuah santan dan kinca (karamel gula merah). Anda juga bisa menikmati serabi saja tanpa campuran menu pendamping tadi. Harganya cukup murah, satu porsi Rp5.000.
Selain serabi, makanan ringan di sini yang patut Anda coba adalah pisang planet. Makanan ini sudah ada sejak tahun 1960. “Plenet” berasal dari bahasa Semarang yang artinya menekan atau memipihkan. Jajanan ini dulu dijual di gerobak-gerobak dorong yang mangkal di sepangjang jalan Gajah Mada pada sore hari. Cara penyajiannya cukup unik. Pertama-tama pisan dibakar di atas arang dengan bara api kecil.
Setelah pisang layu, sedikit gosong dan berwarna kehitaman barulah diangkat dan ditaruh di atas wadah. Kemudian ditekan-tekan dengan papan kecil hingga nyaris pipih.Setelah pisang pipih barulah si penjual mengolesi seluruh permukaannya dengan margarin. Untuk isi, ditawarkan tiga pilihan yaitu cokelat meses, gula bubuk, atau selai nenas buatan. Setelah dioles barulah ditangkup dengan sepotong pisang pipih sehingga mirip setangkup roti tawar. Rasanya enak sekali!
KENTANG GORENG
Sentra Usaha
Selain bandeng presto yang terkenal dari Semarang, di kota ini pun terdapat wisata kuliner pecinan yang tak kalah enak. Bagi Anda pecinta masakan Cina, kota Semarang bisa menjadi pilihan wisata menarik yang patut dikunjungi. Di sini terdapat tempat wisata bernama Kopi Semawis yang kepanjangan dari Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata. Lokasi yang buka dari pukul 16.00 sampai dengan pukul 24.00 ini menyediakan berbagai macam makanan khas Cina. Kopi Semawis berlokasi tak jauh dari Johar Plasa atau Plasa Semarang di Jl. KH. Agus Salim. Dari pusat kota, Simpanglima, tak sampai sepuluh menit perjalanan sudah sampai di lokasi ini. Begitu pula dengan saya, saya memilih untuk berjalan kaki ke tempat ini sambil menikmati suasana sore kota Semarang. Sesampai di Kopi Semawis, saya memilih berburu kuliner di Warung Semawis yang terletak di ujung jalan. Warung Semawis merupakan lokasi kuliner Cina. Suasana hangat dan kekeluargaan begitu terasa tat kala memasuki tempat makan ini. Penataan lokasi di sini cukup nyaman, karena stan-stan berjejer rapi di sebelah kiri. Sedangkan sebelah kanan terdapat arena tempat duduk yang cukup representatif untuk makan dan nongkrong. Tak hanya itu, berbagai minuman dan makanan ringan juga bisa dijumpai di sini seperti, wedang ronde, wedang kacang tanah, wedang tahu, aneka teh dengan berbagai merek tempo dulu. Panganan lain seperti serabi kuah, kue pukis aneka rasa (cokelat, keju, kismis, pandan) semuanya menggoda saya untuk menikmati. Mengenai harga Anda tak perlu khawatir, pas dengan kantong, kok. Sekitar Rp2.500 sampai Rp25.000. Walaupun mayoritas makanan di tempat ini adalah masakan Cina, akan tetapi semua disajikan secara halal. Para pedagang menaruh label “halal” di setiap stan. |
PHOTOGRAPHY SEMARANG
Dunia photography rata rata dipenuhi oleh kaum adam dan terkesan macho, tapi tidak bagi komunitas photography ini, berawal dari seringnya bertemu diacara lomba photo
yang kerap diselenggarakan di kota Semarang, akhirnya pada tanggal 8
Mei 2011 mereka memutuskan untuk membentuk SeFeP (Semarang Female
Photography). Beranggotakan 50 orang anggota baik dari ibu rumah
tangga, wanita karier, mahasiswi, model, dan juga photographer komersil
tergabung dalam komunitas yang unik ini dengan mengusung cita cita
memajukan photographer perempuan untuk lebih berprestasi.
SeFeP masih mengusung sisi feminim
seorang wanita, bisa terlihat dari tempat mereka kongkow bersama, dari
mall sampai cafe menjadi alternatif utama mereka untuk sharing
ilmu, info dan membahas agenda hunting rutin mereka 1 bulan sekali
sambil ngrumpi dan juga shopping. seperti halnya untuk tangal 15 Juli
2012 mereka sedang merencanakan lomba photo bertemakan ” Saatnya
Perempuan Setara” terlihat dari temanya maka peserta lomba maupun objek
photo juga harus wanita, “unik ya!” kata salah satu anggota SeFeP. Tak
hanya itu, tanggal 23 Juni 2012 mereka mengadakan gathering tentang fashion photography bersama Yohanes Mangitung.
Langganan:
Postingan (Atom)